Peran Pendidikan Non-Formal dalam Membangun Generasi Penerus Bangsa
Pendidikan formal mungkin menjadi hal yang paling sering kita dengar dalam konteks pendidikan. Namun, peran pendidikan non-formal tidak boleh diabaikan begitu saja. Sebagaimana dikatakan oleh pendiri Pesantren Al-Hikam, KH. Ahmad Dahlan, “Pendidikan non-formal memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.”
Peran pendidikan non-formal dalam membangun generasi penerus bangsa tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurut Direktur Eksekutif Komite Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (KPAUD), Prof. Dr. Rr. A. Sri Hartati, M.Pd., “Pendidikan non-formal memiliki fleksibilitas dalam memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu.”
Tidak hanya itu, pendidikan non-formal juga memiliki peran dalam mengakomodasi berbagai potensi dan bakat yang dimiliki oleh setiap individu. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “Pendidikan non-formal dapat menjadi sarana bagi generasi penerus bangsa untuk mengembangkan potensi diri mereka.”
Dalam konteks pendidikan non-formal, peran guru juga sangatlah penting. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. H. Sukmadinata, M.Pd., guru dalam pendidikan non-formal harus memiliki kemampuan untuk membimbing dan memberikan motivasi kepada peserta didik. Hal ini akan membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi dan karakter mereka.
Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus menyadari pentingnya peran pendidikan non-formal dalam membentuk karakter dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan memperhatikan peran pendidikan non-formal, kita dapat memastikan bahwa generasi penerus bangsa kita akan menjadi generasi yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global.