Dasar - Dasar Pendidikan

Loading

Kritik dan Pemikiran Kritis terhadap Praktik Pendidikan Berbasis Filosofi

Kritik dan Pemikiran Kritis terhadap Praktik Pendidikan Berbasis Filosofi


Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Namun, tidak semua praktik pendidikan yang dilakukan saat ini dianggap efektif. Oleh sebab itu, kritik dan pemikiran kritis terhadap praktik pendidikan berbasis filosofi menjadi penting untuk dilakukan.

Menurut John Dewey, seorang filsuf pendidikan terkenal, pendidikan haruslah mencakup proses berpikir kritis. Ia menyatakan, “Pendidikan bukanlah memasukkan informasi ke dalam pikiran, tetapi membuat pikiran terbuka untuk berpikir secara kritis.” Hal ini menunjukkan pentingnya pemikiran kritis dalam pendidikan.

Namun, dalam praktiknya, masih banyak lembaga pendidikan yang belum menerapkan pemikiran kritis secara optimal. Banyak guru yang masih mengajarkan secara konvensional, tanpa mendorong siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat menghambat perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa.

Oleh karena itu, kritik terhadap praktik pendidikan berbasis filosofi perlu dilakukan. Sebagai contoh, Michel Foucault, seorang filsuf asal Prancis, mengkritik sistem pendidikan yang cenderung menghakimi siswa berdasarkan standar tertentu. Menurutnya, pendidikan harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk berpikir kritis tanpa adanya penilaian yang membatasi.

Selain itu, pemikiran kritis juga dapat membantu mengidentifikasi permasalahan dalam praktik pendidikan saat ini. Misalnya, Ivan Illich, seorang kritikus pendidikan, menyoroti sistem pendidikan yang cenderung menghasilkan “produksi massal” siswa tanpa memperhatikan kebutuhan individu. Hal ini menunjukkan perlunya refleksi kritis terhadap praktik pendidikan yang ada.

Dengan demikian, kritik dan pemikiran kritis terhadap praktik pendidikan berbasis filosofi sangat penting untuk terus dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti yang dikatakan Paulo Freire, seorang pendidik asal Brasil, “Pendidikan seharusnya menjadi alat pembebasan, bukan penindasan.” Oleh karena itu, mari kita terus berpikir kritis dan memberikan kritik yang membangun demi perbaikan sistem pendidikan yang lebih baik.